Tahap Input Penciptaan Nilai (Value Creation) Pada Perusahaan/Industri
image source: reports.clairant.com
Value (nilai) dilihat dari sudut pandang perusahaan sesuai (Porter, 1989) adalah selisih antara kesediaan pembeli untuk membayar harga suatu produk dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa sampai menyediakan barang dan jasa tersebut di tempat pembeli membutuhkan.
Dengan cara itu ternyata membuat perspektif lain dari nilai suatu produk yang dapat dilihat dari kemampuan produk tersebut untuk menghasilkan margin keuntungan (profit margin). Lalu bagaimana dengan penciptaan nilai (value creation) produk?
Value creation yang termasuk barang dan jasa ada kaitannya dengan lingkungan perusahaan dalam tiga tahapan, tahap input, proses (convertion), dan output.
Bagaimana perusahaan memilih dan memperoleh input yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa akan sangat menentukan berapa besar nilai (value) yang diciptakan oleh perusahaan pada tahap input.
Sebagai contoh, apabila ada 2 pabrik kopi instan yang bersaing, salah satunya memperoleh kopi berkualitas yang sama tapi dengan harga yang murah, maka akan dipastikan kalau dalam jangka panjang perusahaan kopi tersebut akan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dibandingkan pabrik pesaingnya.
Sesuai pemikiran Potter (1989), dia memperkenalkan konsep rantai nilai (value chain) untuk menganalisis penciptaan nilai (value creation) pada setiap tahapan aktivitas penciptaan barang dan jasa
image source: slideplayer.com
Nah, dalam konsep ini aktivitas perusahaan dibagi menjadi berbagai aktivitas. Rantai nilai perusahaan (firm value chain) terkait dengan rantai nilai lainnya baik di hulu (upstream value, yaitu suppliers value chain) maupun di hilir.
Sedangkan, rantai nilai yang berlaku secara umum di setiap jenjang rantai nilai mulai dari perusahaan pemasok sampai perusahaan pembeli produk. Supplier atau pemasok memiliki rantai nilai yang berasal dari proses sebelumnya dan proses di dalam pemasok sendiri.
Lalu bahan baku yang disuplai pemasok akan digunakan untuk memproduksi produk oleh perusahaan dan perusahaan menambahkan nilai dalam rantai nilai perusahaan (firm value chains).
Seterusnya sampai akhirnya rantai nilai yang terjadi di perusahaan dan saluran pemasaran bertemu dengan rantai nilai yang dimiliki pembeli (buyer value chain). Dengan itu, input memiliki perang yang sangat strategis dalam menentukan daya saing perusahaan.
Proses penciptaan nilai pada tahap input ini juga merupakan aktivitas inbound logistic.


Leave a Comment