10 Ruang Lingkup Bisnis/Entitas Produk Secara Umum Dengan Penyajian Yang Singkat

Menurut Philip Kotler (2001: 7) produk yang dipasarkan dalam suatu kegiatan bisnis, mencakup 10 entitas produk. Nah, dalam suatu bisnis pasti memiliki segala banyak aspek yang harus terpenuhi, selain terpenuhi, bisnis juga harus memiliki beberapa ruang lingkup atau entitas produk yang bisa dijadikan keuntungan dan ide bagi bisnis yang kita miliki. Terlebih, Kesepuluh entitas produk tersebut adalah sebagai berikut.


Informations (Informasi)

Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan pelaku bisnis informasi. Salah satu contohnya adalah ketika kegiatan pemilu berlangsung, saluran TV yang selalu menyajikan informasi pemilu, isu publik, dan memiliki banyak penonton, serta high-rating akan menarik para pengiklan untuk memasang iklan dan akan menaikkan revenue stasiun TV tersebut.


Places (Tempat)

Yang termasuk kategori places, misalnya tempat tujuan wisata. Tempat tujuan wisata memiliki objek yang dapat dijual kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, faktanya hingga saat ini wisatawan yang mengunjungi Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.


Experiences (Pengalaman)

Manusia senang melakukan berbagai aktivitas untuk memperoleh pengalaman-pengalaman tertentu dalam hidupnya. Ada yang menginginkan untuk merasakan sensasi jatuh (sensation of falling) seperti hysteria, pengalaman menantang adrenaline dan berayun, roller coaster. Pengalaman lain seperti melihat alam liat dan buas dengan melakukan perjalanan ke Taman Safari, Pulau Komodo, Taman Nasional Kerinci, dll.


Organizations (Organisasi)

Rekam jejak (track record) perusahaan yang menghasilkan produk bermutu dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki kinerja keuangan yang baik, akan menyebabkan perusahaan yang satu memiliki nilai yang berbeda dibanding pesaingnya dimata konsmen maupun para investor.


Ideas (Ide)

Jika kita melihat seluruh produk yang berada di pasar, toko-toko, dan supermarket pada awalnya berasal dari suatu ide produk. Contohnya seperti Tirto Utomo, pendiri PT Aqua Golden Mississipi, memperoleh ide untuk membuat air minum dalam kemasan setelah rekan bisnisnya terserang diare karena mengonsumsi air yang tidak higienis, sesaat setelah mereka bermain tenis di lapangan. Ide dapat melahirkan inovasi produk berupa produk yang sama sekali baru yang sebelumnya tidak ada di pasaran.


People (Pelaku/Manusia)

Manusia dengan segala kemampuan dan talenta yang dimilikinya dapat menjadi komoditi bisnis. Russell Crowe mematok harga tinggi untuk setiap film yang akan dia bintangi, menyusul sukses yang dia peroleh sebagai aktor terbaik dan memperoleh Academy Award setelah bermain dalam film Gladiator.


Properties (Properti)

Hak kepemilikan seseorang terhadap benda-benda berharga dapat dijadikan komoditi bisnis. Misalnya hak kepemilikan seseorang terhadap tanah yang ditunjukkan melalui pemilikan Sertifikan Hak Milik atas tanah dapat diperjualbelikan, kepemilikan saham perusahaan yang telah go public dapat diperjualbelikan oleh pemilik hak tersebut kepada pembeli yang berminat untuk memperoleh keuntungan.


Events (Acara)

Saat terjadinya ledakan Bom Kuningan, di Jakarta, grup band asal Jerman, Scorpion, tampil di hadapan publik Indonesia. Pegelaran musik seperti yang dilakukan oleh Scorpion merupakan salah satu contoh event yang dapat dijual kepada publik dan menjadi bagian dari kegiatan bisnis.


Tangible Goods (Barang Nyata)

Pasta gigi Pepsodent, deterjen Vanish, minuman berkarbonase Coca-Cola, semir sepatu Kiwi, penumbuh jambang Wak Doyok merupakan contoh dari tangible goods yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan penghasil tersebut kepada konsumen. Produk-produk tersebut dapat diperjualbelikan dan membentuk aktivitas bisnis karena produk-produk tersebut memiliki nilai (value) sehingga konsumen mau menukar uang yang mereka miliki dengan produk-produk tersebut. Menyadari fenomena bahwa setiap tangible goods pada dasarnya mengandung unsur jasa, maka ahli pemasaran Hermawan Kertajaya menyarankan bahwa apa pun bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, maka bisnis perusahaan tersebut harus dipandang sebagai bisnis jasa.


Services (Layanan)

Salah satu ciri utama jasa adalah bahwa jasa bersifat intangible, artinya keberadaan jasa tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi bisa dirasakan manfaatnya setelah konsumen mengonsumsi jasa tersebut. Ciri lainnya adalah inseparable, artinya jasa yang diberikan oleh pemberi jasa. Jasa juga memili ciri variability, artinya yang diberikan oleh pemberi jasa memiliki variasi antara satu pemberian jasa dengan pemberian jasa lainnya meskipun dilakukan oleh pemberi jasa yang sama.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.