Ayat Al-Qur'an Dan Hadits Yang Menjelaskan Tentang Surga Dan Neraka
Dalil yang menjelaskan tentang keberadaan surga
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Ali ‘Imran: 133]
Ayat Al-Qur'an yang menjelaskan Neraka, Allah berfirman:
“Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang kafir.” [Ali ‘Imran: 131].
Ayat-ayat yang menjelaskan bahwa orang yang masuk Surga akan kekal di dalamnya selama-lamanya, di antaranya: Firman Allah Ta’ala: “Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya…” [Al-Bayyinah: 8].
Ayat-ayat yang menjelaskan tentang kekalnya orang-orang kafir di dalam Neraka adalah firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api (Neraka) yang menyala-nyala, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, mereka tidak memperoleh pelindung pun dan tidak (pula) penolong.” [Al-Ahzaab: 64-65].
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan keluar dari Neraka orang yang di dalam hatinya masih ada seberat dzarrah dari iman.” [2]. Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sungguh satu kaum dari ummatku akan keluar dari Neraka dengan sebab syafa’atku, mereka disebut jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam).” [3] [Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M].
Di akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya sebagai sesuatu yang berbentuk kambing dan dapat dilihat oleh indera, kemudian disembelih di antara Surga dan Neraka, lalu dikatakan: “…Wahai penghuni Surga, kalian kekal (selamanya) dan tidak akan mati. (Demikian pula kepada penghuni Neraka), Wahai penghuni Neraka kalian kekal dan tidak akan mati.” [1] HR. Al-Bukhari, Kitaabut Tafsiir (no. 4730), dari Abu Sa’id al-Khudri [2]. At-Tanbiihatul Lathiifah (hal. 74) dan Syarhul ‘Aqiidah al-Waasithiyyah (II/182). Bagi yang ingin membaca dengan lengkap silakan baca Shahiihul Bukhari: Kitaabur Riqaaq, Shahiih Muslim: Kitaabul Iimaan dari bab 80, Kitaabul Jannah dengan semua babnya, Sunan Abi Dawud: Kitaabus Sunnah dan Sunan at-Tirmidzi: Kitaab Shifaatil Qiyaamah dengan semua babnya, dan yang lainnya.
Di dalam ayat lain juga terdapat bukti adanya Surga dan Neraka dari dalil Al-Qur’an, Q.S. Al-Baqarah : 221 yang artinya:..... “Mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya dan Allah menerangkan ayat-ayatnya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”.
Dalam Q.S. Al-Baqarah : 214 yang artinya: “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Sedangkan dari dalil haditsnya No. 1798 Abuhurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah berfirman: Aku telah menyediakan untuk hamba hamba-Ku yang sha-lihin apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia, bacalah olehmu ayat: Falaa ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin (Maka tiada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan oleh Allah dari segala sesuatu yang bakal memuaskan perasaan dan pendangan mata mereka). (Bukhari, Muslim).
Sebagai balasan Allah terhadap apa yang mereka lakukan. Kemudian hadits No. 1799. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya di surga ada sebuah pohon, bila seorang yang berkendaraan berputar di bawah naungannya selama seratus tahun belum juga habis." (Bukhari, Muslim).
Hadits No.1805. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk sorga bagaikan cahaya bulan purnama, kemudian yang berikutnya bagaikan bintang yang sangat terang di langit, mereka tidak kencing, tidak buang air besar, tidak ludah, dan tidak ingus, sisir mereka dari emas, peluhnya dari misik (kasturi) ukup-ukupan mereka kayu gahru yang sangat harum, isteri mereka bidadari yang bulat matanya, bentuknya sama setinggi ayah mereka Nabi Adam kira-kira enam puluh hasta menjulang ke langit." (Bukhari Muslim).
Adapun perumpamaan neraka dalam hadits berikutnya nomor 1808. Abuhurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: "Apimu itu sebagian dari tujuh puluh bagian (1/70) dari api neraka jahannam. Lalu dinyatakan: Ya Rasulullah tetapi itu saja sudah cukup (yakni dapat memasak dan membakar). Sabda Nabi saw.: Api neraka itu melebihi dari api kita ini dengan enam puluh sembilan bagian .panas masing-masingnya seperti itu juga." (Bukhari, Muslim).
Kemudian hadits nomor 1809. Abuhurairah R.A. berkata: Nabi saw. bersabda: "Sorga berdebat dengan neraka, maka berkata neraka: Aku diutamakan oleh Allah untuk orang-orang yang sombong dan kejam. Sorga berkata: Mengapa tidak masuk kepadaku kecuali orang-orang rendahan dan lunak, lemah. Maka firman Allah: Hai sorga anda rahmat Ku, aku merahmati dengan anda siapa yang Aku kehendaki dari hamba-Ku. Dan berfirman pada neraka: Anda siksa-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa yang Aku kehendaki dari hamba-Ku, dan masing-masing akan Aku penuhi. Adapun neraka maka tidak penuh sehingga Tuhan meletakkan kaki-Nya maka di situ neraka berkata: Cukup-cukup, cukup. Dan ketika itu penuh dengan campur aduk yang satu pada yang lain, dan Allah tidak menganiaya seorang pun dari hamba-Nya. Adapun sorga maka Allah akan mendatangkan (mencipta) untuknya makhluk-Nya." (Bukhari Muslim).
Kaki dalam hadits ini tidak boleh dibayangkan bagaimana bentuk-nya, wajib dipercaya dengan tetap menyatakan sifat Allah laisa kamits lihi syai'un (Allah tidak menyerupai apa pun dari makhluk-Nya). Seorang yang mendapat hidayat yang percaya tanpa membayangkan apa-apa dan itulah yang selamat.
Leave a Comment