Nilai-Nilai Dasar Kehidupan Dan Pergerakan Dalam Islam

Dalam menjalani hidup pasti pernah kita bertanya-tanya pada diri kita sendiri, sebenarnya apa sih nilai dasar kehidupan kita di dunia? Kita kan manusia nih, jadi pasti tahu dong apa aja sih yang harus dilakukan ketika kita hadir di dunia ini.

Di dalam islam mungkin kita tahu, bahwa dunia hanyalah sementara (tidak abadi), akhiratlah yang menjadi tempat abadi kita hidup sesungguhnya. Tapi, walaupun sifat dunia hanyalah sementara, kita ga boleh menganggap remeh dunia. Selagi kita masih di dunia, jadi lakukan banyak hal kebaikan yang dapat meningkatkan pahala dan amalan kita sebagai tiket masuk ke surga-Nya nanti.
Ilustrasi kehidupan
Perlu diketahui, Allah SWT  juga berpesan pada ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki sifat rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam Surat Al-Fathiir ayat 5, Allah menekankan kepada manusia bahwa janji-Nya adalah benar. Dan setiap manusia jangan sesekali tertipu daya oleh pekerjaan setan.

Jadi, apa aja sih nilai-nilai dasar kehidupan/pergerakan dalam islam?

Tauhid

Seperti yang sering kita dengar mungkin di ceramah, kultum, dan berbagai macam kegiatan islami lain, kata Tauhid ini yang mengartikan mengesakan Allah SWT. Tauhid ini merupakan nilai paling asasi dalam agama islam, di dalamnya juga telah terkandung sejak awal tentang keberadaan manusia.

Hubungan Manusia Dengan Allah SWT (Hablum Minallah)

Sejatinya dalam hidup manusia kita harus menjalani kehidupan dengan memperbaiki hubungan kita kepada Sang Pencipta, karena pada dasarnya kita hanyalah sebuah makhluk ciptaan yang akan atau bisa mati.

Allah SWT menciptakan manusia sebaik-baiknya kejadian (Ahsanittaqwim) dan menganugerahkan yang terhomat kepada manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Kedudukan itu ditandai dengan:
  1. Pertama, pemberian daya pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Sebagai hamba, manusia harus menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi hamba dan fungsi khalifah fil ardhi. Sebagai hamba, manusia harus selalu melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah SWT, perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
  2. Kedua, menusia mempunyai sifat uluhiyyah atau sifat ketuhanan, yakni fitrah suci untuk memproyeksikan tentang kebaikan dan keindahan. Misalnya manusia ketika menjalankan sujud kepada Allah SWT berarti manusia menjalankan fungsi Al-Quddus. Intinya bahwa pancaran keindahan masuk kedalam jiwa manusia untuk selalu berbuat kebaikan dan keindahan, walaupun ada nilai tidak mungkin ada kesamaan antara makhluk dengan sang kholik. (QS Al Dzariat: 56, QS Al-A'ruf: 179, QS Al-Qashash: 27)
Hubungan Antara Sesama Manusia (Hablum Minannas)

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri, mungkin ada beberapa yang bisa hidup sendiri karena terbiasa, tapi percayalah orang tersebut sebenarnya tidak menginginkannya.

Kenyataan bahwa Allah SWT meniupkan ruh-Nya ke dalam materi dasar manusia adalah bukti bahwa manusia makhluk yang paling mulia. Kedudukan manusia dengan manusia lainnya adalah sama dihadapan Allah SWT. Yang membedakan mereka adalah kualitas ketaqwaannya.

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan serta kekurangannya. Hal ini justru sebuah potensi bagi manusia untuk selalu kreatif dan terus bergerak ke arah yang lebih baik. Seperti yang disinggung di atas, fungsi manusia itu sebagai Khalifatullah yang berarti untuk menegakkan kesederajatan antara sesama manusia.

Hubungan Antara Manusia Dan Alam (Hablum Minal Alam)

Terakhir, ini merupakan elemen terpenting dalam kehidupan manusia, sumber kehidupan untuk manusia. Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam juga menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat, dan perbuatan Allah SWT. Berarti juga nilai tauhid meliputi nilai hubungan antara manusia dengan alam.

Alam juga memberikan sumber kehidupan kepada kita, seperti sebagaimana kita hidup sekarang, oksigen yang diberikan secara gratis, air gratis, dan berbagai macam sumber inti kehidupan alam yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia hingga saat ini. Tapi sangat disayang bahwa usia bumi kita sungguh teramat tua, dan kondisinya semakin hari kian memburuk.

Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini, banyaknya bencana yang melanda di seluruh muka bumi ini. Salah satunya itu adalah Covid-19, kalian sadar ga sih bencana alam dan wabah yang melanda dunia dari dahulu yang membuat kita semakin takut untuk kemana pun, tapi ternyata kita semua ga sadar akan hal-hal ini, dan mengapa hal ini bisa terjadi? Siapa lagi kalau bukan ulah manusia itu sendiri yang ga mau merawat alamnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.