Apa-Apa Takdir, Penyakit Jabarriyah Dalam Islam Yang Sudah Menjadi Trend Masyarakat

Di Indonesia tentunya, apapun yang dialami oleh masyarakatnya di manapun tempatnya, jika buruk akan selalu disangkutpautkan pada 'takdir', begitu pun sebaliknya. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab maraknya kemiskinan di negara kita, minimnya pengetahuan islam yang sesungguhnya mengakibatkan banyak mayoritas orang islam di dunia saat ini menjadi miskin.
Penyakit ini bukan hanya ditujukan kepada orang islam saja, tapi semua orang yang memiliki asumsi bahwa apapun yang terjadi di dunia merupakan kehendak takdir, tanpa harus melakukan perubahan. Pada dasarnya, takdir itu ada yang bisa diubah dan ada juga yang tidak.

Tapi apakah kita sebagai manusia harus menyalahkan kehendak Tuhan atas takdir-takdir-Nya? Ga mungkin kan Tuhan kita salahin, padahal manusianya aja yang ga mau bergerak untuk mengubah takdirnya.

Hingga saat ini masih banyak yang memiliki paham seperti ini, biasanya mereka yang lahir pada tahun sebelum 90-an yang kerap menggunakan asumsi tentang takdir ini. Sesuai dengan istilah jabariyah dalam islam, yaitu suatu ideologi yang beranggapan bahwa semua manusia memiliki takdirnya sendiri, mereka harus pasrah dan menerima takdirnya sendiri.

Jabariyah memiliki keyakinan bahwa setiap manusia terpaksa tidak bisa melakukan apapun oleh takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya. Paham pada hal ini juga beranggapan bahwa kita sebagai manusia harus menerima atas hidup yang sudah ditetapkan oleh qada' dan qadar, serta apa yang tertulis pada lauhul mahfudz.

Dalam istilah Filsafat Barat paham ini disebut sebagai Fatalisme dan Predestination, bahwa apa yang mereka lakukan merupakan unsur keterpaksaan atas kehendak Allah SWT dikarenakan telah ditentukan oleh qada' dan qadar.

Inti kesimpulan dari artikel ini adalah kita sebagai umat manusia memang pada dasarnya sudah ditentukan takdirnya akan seperti apa, menjadi bagaimana, dan lain-lain. Akan tetapi jika manusia tidak berusaha dalam menjalani hidupnya maka Allah SWT tidak akan pernah merubahnya sama sekali. sesuai pada:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra'd 13:11)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.