Apa Itu Cherry Picking, Maraknya Cherry Picking Di Indonesia

Cherry Picking adalah kesalahan logika di mana seseorang membangun argumen hanya berdasar atas pendapat atau data yang menyokong apa yg diklaimnya saja, tanpa mempertimbangkan keseluruhan data yang sebenarnya sebagiannya membantah klaimnya tersebut. Dalam wikipediacherry picking adalah tindakan menekan terhadap kasus atau data individual yang dipandang untuk mengkonfirmasi sebagian posisi, sesambil menghiraukan bagian signifikan dari kasus atau data terkait yang berseberangan dengan posisi tersebut. Ini adalah sebuah jenis kesesatan perhatian selektif, contoh paling umumnya adalah bias konfirmasi.

Di negara kita Indonesia, cherry picking sangat marak digunakan oleh berbagai macam golongan masyarakat untuk menyerang lawan, memecah beberapa golongan, serta menebar unsur SARA (suku, golongan, ras, antar-golongan). Metode ini digunakan seseorang dengan bukti/fakta yang diakal-akal atau dikarang oleh orang yang tidak bertanggung jawab, tindakan ini sangat berdampak buruk terhadap kesehatan emosional kita, apalagi jika kita yang merupakan lawan dari orang yang cherry picking.

Apalagi ketika menjelang kampanye politik, pasti ada satu kubu yang dikucilkan dan dijatuhkan demi kepuasan penyerang, dan berharap masyarakat kita percaya terhadap tindakan cherry picking yang digunakan oleh penyerang. Bobroknya, beberapa masyarakat kita cenderung lebih percaya terhadap celotehan dari pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut yang telah memberikan dampak negatif pada lawan dari idola politiknya.

Masyarakat kita mulai menyebar lebih luas berita yang mereka dapati di sosial media, lalu mengasumsikan kembali dan melebih-lebihkannya lagi, hingga menyebarlah kebencian tersebut keseantero Indonesia, dan mulai menjauhi kampanye politik yang digadang-gadang buruk, dan condong tidak memilihnya.

Minimnya pengetahuan masyarakat atas suatu informasi yang disebarkan di media sosial, tanpa harus menelaah lebih lanjut tentang kebenarannya menjadikan masyarakat kita selalu merasa dibohongi oleh media, lagi-lagi media yang harus dikucilkan. Terutama tentang konspirasi Covid-19 yang digadang-gadang bahwa itu merupakan virus buatan China yang akan membunuh seluruh umat manusia, dan kita diwajibkan untuk membeli vaksinnya dari mereka.

Padahal jika kita pikirkan lebih matang, apa salahnya jika kita menuruti anjuran dari pemerintah akan kebenaran dari virus tersebut, setidaknya kita mewaspadainya agar terhindar dari virus Covid-19. Konspirasi atau tidaknya sebuah musibah maka kita harus menjauhinya, dan berusaha melawannya bersama agar virus tersebut bisa segera menghilang dari muka bumi ini. 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.