Perokok atau Vapor Manakah Yang Paling Berbahaya ?

Pernahkah kita melihat seseorang di jalan atau dimanapun sedang menghirup rokok tembakau atau elektrik ?, Mana sih yang lebih berbahaya ?

Pengenalan Rokok Elektrik dan Tembakau
Rokok elektrik atau sering disebut e-Cigarette, awalnya diciptakan di Cina pada tahun 2003 oleh apoteker, dan merupakan salah satu cara membantu orang-orang untuk berhenti merokok. Vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan rasa, dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan tersebut ke udara. Begitu pula Rokok tembakau yang terdiri dari silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada bagian ujung yang lainnya.

Bahan-bahan yang terkandung dalam rokok elektrik dan rokok tembakau
Rokok Elektrik : Nikotin, Propilen Gilikon, Gliserin, Formalin, Asetaldehida, Akrolein, Timah, Timbal dan Merkuri. Semuanya bisa membentuk sebuah zat aerosol yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan.

Rokok Tembakau : Nikotin, Tar, Sianida, Benzena, Cadmium, Metanol, Asetilena, Amonia, Formaldehida, Hidrogen Sianida, Arsenik, Karbonmonoksida. Dari semua itu biasanya di bungkus rokok hanya tertera Nikotin dan Tar saja.

Apa saja bahaya dari perokok dan vapor ?
  • Rokok tembakau dapat menyebabkan asap hasil pembakaran tembakau, sedangkan rokok elektrik pemanasan cairan zat pada vape.
  • Rokok tembakau dan rokok elektrik mengandung 2 zat yg sama, yaitu Nikotin dan Tar, yang dapat membuat seseorang kecanduan jika mencobanya.
  • Rokok tembakau bisa menyebabkan gangguan kehamilan dan janin, serangan jantung, kanker paru-paru, gangguan pernapasan, impotensi, mandul, dll
  • Rokok elektrik bisa menyebabkan kerusakan pada DNA lebih cepat, gangguan pernapasan, mempercepat kanker, pheumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang-kejang, hipotensi, dll
  • Pada fisik rokok tembakau dapat membuat wajah cepat keriput, bibir menghitam, perubahan warna kulit, bau mulut, dll.
  • Pada fisik rokok elektrik dapat membuat wajah keriput, bau mulut, dll. Perubahan fisik pada rokok elektrik lebih kecil daripada rokok tembakau.
  • Asap rokok tembakau meninggalkan bau dan tidak larut dalam cairan; rokok elektrik meninggalkan uap yang larut dalam cairan dan bau dari perasa buah.
Menurut dr. Nauki Kunugita, seorang peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dalam salah satu rokok elektrik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen(kelompok zat yang secara langsung dapat merusak DNA, mempromosikan atau membantu kanker) dibandingkan satu batang rokok biasa.

CNN Indonesia juga mengatakan bahwa bahaya vape termasuk menyebabkan terjadinya keracunan akut nikotin dan adanya kasus kematian anak. Tak hanya rokoknya yang berbahaya, uap yang terhirup dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk. Rokok ini juga berbahaya untuk penderita pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, sampai luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut.

Fakta Perokok dan Vapor
  • Perokok dan Vapor lebih mementingkan tidak makan dibandingkan tidak merokok.
  • Faktanya, Perokok menghabiskan uang penghasilannya dengan membeli rokok lebih banyak. dibandingkan untuk kepentingan ekonomi keluarga, seperti biaya pangan, pendidikan anak, dll.
  • Vapor menghabiskan liquid vape 30mL dalam 4-7 hari, harga liquid sekitar ratusan ribu rupiah.
  • Awal mula perokok dan vapor menggunakan rokok atau vape ketika mereka masih remaja atau pelajar, anak-anak.
  • Rata-rata perokok dan vapor mayoritas ditemukan pada kalangan orang menengah hingga orang miskin.
Jadi, hingga saat ini tidak ada fakta yang membuktikan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau. Seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com, berbagai studi telah melakukan penelitian terhadap rokok elektrik dan hasil dari penelitian tersebut adalah:
  • Rokok elektrik ini diklaim mengandung zat berbahaya seperti Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida.
  • Penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan setelah lima menit penggunaannya.
  • Tak hanya itu, rokok ini juga meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara signifikan yang dapat mengganggu kesehatan.
  • Memiliki efek akut pada paru seperti pada rokok tembakau, yaitu kadar nitrit oksida udara ekshalasi menurun secara signifikan dan tahanan jalan napas meningkat signifikan.
Bahkan, bahaya vape juga termasuk dapat mendorong budaya merokok pada anak-anak, seperti yang diterangkan oleh Jessica, pemimpin studi dari University of Southern California, Amerika Serikat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.
Source : hellosehat, Wikipedia, Kaskus

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.