Berbisnis Seperti Rasulullah Prinsip Sukses Aa Gym

"Berbisnis seperti Rasulullah" - Aa Gym
    Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym adalah seorang pendakwah, penulis buku, dan penerbit, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid, Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Da'i muda yang memulai karirnya pada sekitar 1990 itu, menjadi pendakwah yang dikagumi dan digemari hampir semua lapisan masyarakat. Mulai remaja, ibu rumah tangga, hingga para eksekutif perusahaan.
    Suksesnya di bidang dakwah, diikuti pula sukses dibidang pendidikan dan bisnis. Dia berhasil mengelola Yayasan Pesantren Darut Tauhid, Bandung. Pesantren yang dibangun di atas lahan seluas tiga hektar itu tergolong modern dan multifungsi. Ada bangunan masjid 1.000 meter persegi; ada cottage 24 kamar berkapasitas 80 orang (khusus bagi orang tua dan santri dari luar kota yang ikut pelatihan atau pesantren). Ada pula gedung serbaguna, kafetaria serta swalayan mini yang megah dan elite. Ribuan santri belajar di sana. Bidang usahanya pun beraneka ragam. Antara lain swalayan, warung telekomunikasi, penerbitan buku, tabloid, stasiun radio, pembuatan kaset dan VCD. Omsetnya pun miliaran rupiah.
    Dulu, setiap pagi beliau berjualan buku di Masjid Al-Furqon, IMP Bandung. Sambil belajar tafsir dan ilmu hadits di sana, beliau memikul kardus beriisi buku-buku agama untuk dijual. Jadi, sambil menuntut ilmu juga mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha kecil inilah yang menjadi cikal bakal toko buku dan sekarang berkembang menjadi supermarket yang saat ini sudah dikelola dan diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Darut Tauhid.
    Memang, sejak muda Aa Gym sudah hobi berbisnis . Ketika masih duduk di bangku TK, ia sudah rajin menjualkan jambu tetangga. Boleh dibilang, hari-harinya tak pernah sepi dari aktivitas bisnis. Bagi Aa Gym, perkerjaan yang paling mengesankan adalah saat  mie bakso. Warung bakso kecil-kecilan di Perumnas Sarijadi, itu berkerjasama dengan pamannya selaku pemilik rumah. Setiap pukul empat subuh, ia sudah pergi mencari tulang ke Pasar Sederhana, karena kuah yang enak harus dicampur sumsum tulang. Setiap kali adzan, warung baksonya ditinggalkan, karena ia tak mau ketinggalan shalat berjamaah di sebuah masjid yang letaknya agak jauh dari warung.
    Menurut Aa Gym, seorang wirausahawan sejati sangat dipengaruhi oleh masa kecilnya. Kalau masa kecilnya selalu dimanja dan dimudahkan urusannya, atau selalu ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya. Bagi orang tua, tanamkan jiwa wirausaha kepada anak-anak sejak dini. Didik anak-anak agar mandiri sejak kecil dan latih mereka untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
    Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan roda bisnis di pesantrennya hingga berkembang menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada pembangunan kredibilitas para pengelolanya, yang meliputi tiga aspek utama yaitu, nilai kejujuran, kecakapan (profesionalisme) dan inovatif. Nilai kejujuran yang diajarkan meliputi ketepatan dalam menepati janji, manajemen waktu, memiliki fakta, dan data yang jelas. terbuka, kemampuan mengevaluasi, rasa tanggung jawab dan pantang putus asa.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.