6 Teori Asal-Usul Alam Semesta Di Dalam Dunia Sains.

    Sebagai bangsa yang religius, kita percaya bahwa alam semesta merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Namun, bagaimanakah proses penciptaannya ? Melalui berbagai penelitian dan spekulasi, tidak sedikit ilmuwan tentang asal-usul alam semesta lebih merupakan teori yang keakuratan dan kebenarannya bersifat relatif. Namun, dalam dunia islam tidak ada yang bisa mengetahui bagaimana alam ini tercipta begitu indah, luas, dan menarik. Berikut ini dikemukakan empat teori dari sekian banyak teori asal-usul alam semesta yang selama ini berlaku.


  • Teori Dentuman Besar (Big-Bang Theory).

  •     Teori ini dikemukakan oleh George Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal-usul alam semesta dimulai dari sebuah atom yang sangat padat (primeval atom). Suatu saat, oleh karena terlalu padat dan memiliki kalor yang tinggi, atom meledak hingga semua materinya terlempar ke seantero penjuru ruang hampa yang ada disekitarnya. Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom (planet, asteroid, meteorid, dan sebagainya) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi ini timbul dua gaya yang saling berlawanan, yakni gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Menurut teori ini, suatu waktu ekspansi itu akan berhenti atau dengan kata lain, akan berakhir (yang dapat diartikan akan mengalami kiamat).

  • Teori Nebula.

  •     Dikemukakan oleh Laplace pada tahun 1796, teori nebula menyatakan bahwa tata surya berbentuk dari kondensasi awan atau kabut gas yang sangat panas. Kondensasi membentuk bagian-bagian terpisah yang berputar terus menerus. Pada bagian tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga berbentuk matahari. Partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk serangkaian planet serta sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor, dan sebagainya.

  • Teori Tidal atau Teori Pasang Surut.

  •     Dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919, teori ini menyatakan bahwa planet merupakan hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar terbentuk karena adanya percikan antara dua bintang besar yang saling berdekatan. Fenomena mendekatnya dua bintang besar sangat jarang terjadi sehingga selama ini percikan matahari tidak

  • Teori Bintang Kembar.

  •     Teori ini menyatakan bahwa alam semesta terbentuk akibat adanya dua matahari kembar. Salah satu matahari meledak karena terlalu padat dan panas. Ledakan membentuk serangkaian planet dan akibat gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar mengelilingi bintang (matahari).

  • Teori Keadaan Tetap (Steady-State Theory).

  •     Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat teknologi belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap sudah tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak beragama (atheis).

  • Teori Creatio Continua.

  •     Hipotesis teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap. Bedanya, pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta (baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan lahir.


    Tidak ada komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.