Ceramah tentang Prinsip S.T.E.P Pada Orang Tua║ Khairu Ummah
PRINSIP S.T.E.P
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang diantara kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan mulia.
(QS Al Israa [17] : 23)
Prinsip S.T.E.P
Mengingat besarnya perhatian Islam pada kewajiban ini, maka sudah sepatutnya kita sebagai umat Islam turut memperhatikan tindakan keseharian kita apakah sudah memenuhi ajaran tersebut, karena konsekuensinya sungguh berat.
Berdasarkan perenungan atas perintah Allah.swt dalam Al Qur'an serta petunjuk-petunjukn Nabi Muhammad.saw didalam hadits-haditsnya. Saya menawarkan Prinsip S.T.E.P sebagai dasar perancangan sikap dan tindakan kita dalam memenuhi kewajiban kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
Sensitivitas
Prinsip pertama adalah Sensitivitas. Maksudnya, dalam menjalankan kewajiban berbuat baik kepada orang tua, kita haruslah memiliki kepekaan yang tinggi terhadap pasangan, keinginan maupun harapan kedua orang tua.
Pada umumnya orang tua merasa tidak ingin merepotkan atau membebani anak-anaknya. Ingat saja contoh yang umum terjadi. Saat makanan di rumah tinggal sedikit, orang tua, terutama ibu biasanya akan mengatakan kepada anaknya agar menghabiskan makanan itu, karena dia tidak lapar atau saat malam sudah larut, kedua orang tua kita masih terkutat menyelesaikan perkerjaannya agar bisa memperoleh uang yang cukup untuk kita sekolah. Alasan mereka adalah, karena mereka belum mengantuk.
Hal-hal semacam itu merupakan sifat kebanyakan orang tua, sehingga kita perlu lebih peka untuk mendeteksi adanya perasaan, keinginan atau harapan yang tersembunyi dilubuk hati orang tua kita.
Untuk menambah sensitivitas ini kita perlu memahami kondisi kedua orang tua kita dan membangun kedekatan batiniah. Mengobrol adalah salah satu alat yang bisa digunakan. Karena dengan mengobrol bisa terlontar hal-hal yang biasanya disembunyikan.
Teliti
Prinsip kedua adalah teliti. Beberapa diantara kita berupaya mewujudkan bakti kita kepada orang tua dengan berupaya memenuhi kebutuhan hidup mereka dan memenuhi selera atau kesukaannya. Ada beberapa diantara orang tua kita yang menyukai makanan yang diawetkan, minuman kaleng atau barang-barang lain sejenis itu. Kita kadang kala berupaya memenuhi keinginan mereka dan menyimpan cadangan di lemari.
Ketelitian kita diperlukan untuk menyuguhkan makanan atau minuman yang masih layak. Periksa selalu tanggal kadaluwarsanya sebelum menghidangkan kepada orang tua kita. Perlu juga diteliti label halal dari MUI yang menandakan kehalalan bahan dan pemrosesan makanan dan minuman tersebut. Ini semua kita perlukan untuk memberikan layanan terbaik bagi kedua orang tua kita.
Empati
Seringkali kita luput untuk memperhatikan bahwa kondisi kedua orang tua kita tidak sama dengan saat mereka masih muda dulu. Saat itu mereka masih mampu mengerjakan berbagai hal bahkan yang berat sekalipun karena tenaga dan kesehatan mereka masih prima.
Saat mereka mulai menua, banyak dari kemampuan mereka yang mulai menurun. Mata yang mulai rabun, tenaga melemah, gigi bertanggalan dan sebagainya. Saat itulah kita perlu selalu berupaya menempatkan diri dalam kondisi mereka agar pelaksanaan kewajiban kita terhadap kedua orang tua kita bisa sukses.
Contoh yang mudah adalah menyediakan makanan yang sesuai dengan kondisi kedua orang tua kita. Jika mereka sudah tidak bergigi, sebaiknya kita mengupayakan memberikan makanan yang mudah dimakan. Jika mereka senang makan bakso, misalnya, kita perlu sediakan atau buatkan bakso yang empuk bukan bakso urat yang alot.
Prioritas
Prinsip keempat adalah prioritas bagi kedua orang tua kita. Artinya, sedapat mungkin kita harus mendahulukan kepentingan mereka diatas kepentingan kita atau kepentingan lainnya.
Hal ini memang sudah sewajarnya meski mungkin tidak popular dalam kehidupan sekarang. Selama ini kita terbiasa menomor sekiankan kedua orang tua kita. Bahkan seringkali kita melupakan keberadaan mereka. Maka dari itu, kita perlu kembali kepada sikap yang benar yang telah diajarkan didalam Islam. Kita upayakan untuk selalu mendahulukan kepentingan orang tua kita.
Penutup
Prinsip S.T.E.P. ini masih berupa pemikiran awal. Masih bisa terus dikembangkan dan diperluas. Bisa saja nanti akan bertambah dengan prisnsip lainnya. Namun demikian, sebagai langkah awal untuk memperbaiki pelaksanaan kewajiban kita untuk berbuat baik kepada orang tua, mudah-mudahan prinsip-prinsip ini dapat membantu.


Leave a Comment