Ceramah tentang "Hati yang Hitam" Bagian 3

"HATI YANG HITAM" 
Bagian 3
"Akan kami masukkan kedalam hati orang-orang kafir
rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah
Sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu.
Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah
seburuk-buruknya tempat tinggal orang-orang yang lalim"
(QS Ali Imran [3]:151)

    Pada dasarnya hati kita seperti kertas putih. Tapi, dosa yang dilakukan membuaknya ada titik hitam yang mengotori, makin banyak titik hitam itu. Agar hati kita tidak hitam, harus kita ketahui bagaimana hati yang hitam itu. Ciri-cirinya harus kita buang jauh dan kembalikan putihnya hati.

9.    Kecintaan Pada Berhala
    Pada dasarnya ahli kitab yang hidup pada masa Nabi Muhammad.SAW diakui keimanannya. Tapi, bila mereka menyombongkan diri dan tidak mau beriman kepada nabi Muhammad.SAW berarti mengkhianati Al Kitab. Karena itu, Nabi Muhammad.SAW sampaikan apa yang ada didalam Al-Kitab itu melalui ayat Al-Qur'an. Allah.SWT berfirman : "Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu dan angkat bukit(Thursina) di atasmu." (seraya kami berfirman) : "Peganglah teguh-teguh apa yang kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!", Mereka menjawab : "Kami mendengarkan tetapi tidak menanti." Dan telah diserapkan ke dalam hati mereka itu (Kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah : "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (Kepada Taurat)" (QS Al Baqarah [2]:93)

    Dari Ayat di atas salah satu pelajaran yang kita ambil adalah ketika hati menunjukkan kecintaan untuk menyembah berhala maka hal itu merupakan kekotoran di dalam hati yang amat hitam karenanya, Wahbah Zuahili dalam tafsir Al-Munir menegaskan bahwa ayat ini membantah orang yahudi yang tidak berfirman kepada Nabi Muhammad.SAW, tetapi mereka hanya beriman kepada Taurat saja, tidak kepada kitab suci lainnya. Maka dari itu, mereka pantas mendapat kecaman dan celaan.

    Dengan kata lain, yang membuat mereka tercela dengan sebab kecintaan kepada berhala adalah mereka mengakui beriman, tapi justru menyembah sapi dan mengkultuskan sapi, suatu yang bertolak belakang. Dalam kehidupan, banyak orang yang ucapan, sikap, dan tindakannya bertolak belakang dengan nilai-nilai kebenaran.

10.   Menyembunyikan Kesaksian
    Dalam hubungan dengan sesama manusia, ada banyak hal yang membutuhkan persaksian orang lain agar semakin kuat kedudukan hukumnya. Utang piutang hingga sengketa hukum memerlukan saksi yang menguatkan kedudukannya. Karena itu, bila seseorang mengetahui kedudukan suatu perkara, apalagi bila ia memang dijadikan saksi, maka janganlah menyembunyikan kesaksian yang benar. Bila itu dilakukan, maka hatinya menjadi kotor dengan dosa, apalagi bila ada maksud buruk untuk yang membuatnya menyembunyikan persaksian, itulah hati yang hitam, Meskipun orang lain tidak tahu atas kebohongannya maka Allah.SWT Maha Mengetahui apa yang disembunyikannya yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban, Allah.SWT berfirman : "Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah secaa tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan






Diberdayakan oleh Blogger.